Countdown
Berawal dari obrolan ringan walau lewat chatting dan telponan, kami senantiasa menemui kehangatan ditengah-tengah perbincangan. Kesepian dibalik kesibukan menjadi pemicu kami untuk saling bercerita satu sama lain, tanpa kami sadari lambat laun kehangatan berganti menjadi kenyamanan dan kesepian kini beralih menjadi kepastian.
Wanita yang tak pernah kuimpikan kini menjadi teman hidup yang tak pernah ku bayangkan. “Vera Intan Sani” itulah nama yang tersemat dalam hatiku belakangan ini. Jarak yang jauh hubungan yang semakin dekat menimbulkan rasa khawatir akan dibawa kemanakah asmara ini, begitupun orangtuanya tanpa basa-basi bertanya apa maksud dan tujuanku. Aku jawab dengan penuh harap, mencoba mengutarakan isi hati untuk meminangnya menjadi sang istri.
Tanpa waktu lama selang 3 bulan pendekatan, kami berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.