Event Countdown
Menemukanmu,Aku menemukanmu
Waktu itu aku sempat kegirangan bukan kepalang, kalau diingat ingat yah lucu juga, tak terhitung sudah berapa kali aku memujimu.
Aneh juga, Kadang Allah seperti bercanda, Aku tak tau hal apa lagi yang menungguku. Saat aku minta ini Allah kasih itu, waktu aku minta itu Allah beri yang ini, Uniknya aku sama sekali tak tau jalan ceritanya.
Begitulah ketika aku menemukanmu, tak menyangka Allah tunjukkan bahwa aku sedang berharap.
Berbalut cita cita selama ini aku melangitkan doa doa tentangku, tentangmu, tentang impianku dan kita tentang impian kita.
Tapi, Menemukanmu sama dengan menunjukkan kelemahanku.
Menemukanmu sama dengan menunjukkan dan menyadarkan kekuranganku, Menemukanmu sama dengan menyatakan ketidaksempurnaanku.
Aku memang lelaki yang fakir dan dhoif masih jauh dari kata arif, kadang ku berfikir harapan ini terlalu naif, menjadi sempurna bersamamu serasa fiktif, Sebab yang sudah sudah aku kembali pasif.
Sementara kamu begitu sempurna kamu adalah wujud keindahan yang paripurna.
Mendengar namamu saja aku sudah terpesona, Anehh yaa padahal bukan rupa baru nama.
Meski begitu menemukanmu juga memperjelas harapanku.
Aku Mencintaimu dari sudut pandang manapun.
Tulisan ini dibuat sebulan setelah pertemuan Sabil & Renny.
First Phase
Benar kata mereka, takdir memang menjadi alasan pertemuan. Sebuah percakapan singkat, yang berujung, “Ada cerita apa lagi?”
Second Phase
Seperti pecahan kaca, kami saling merangkai, menembus sekat hingga dekat
Third Phase
Jatuh cinta kali ini membuat kami merasa utuh dan tumbuh
Fourth Phase
Ragu pernah jadi bayang, tapi keteduhan dan sandaran adalah penolong dalam genggaman
Final Phase
Kini kami adalah tuan dan puan dengan sisi ego dan kosong yang bertapak di atas permulaan menuju tujuan. Bersama, kami berlayar